10 Hal Yang Traveling Ajarkan Pada Saya

Traveling itu perlu

Saya selalu ingat cita-cita saya sedari kecil untuk melihat dunia, bukan hanya tempat kelahiran saya di sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan. Saya sangat suka pelajaran ilmu bumi (geografi) dulu waktu sekolah, karena saya bisa membayangkan berada di tempat-tempat yang ada di peta yang ditunjukkan guru saya. Saya tahu untuk mewujudkan cita-cita itu harus keluar dari kampung dan jalan melihat tempat lain.

Beberapa tahun kemudian, meski belum berhasil mewujudkan cita-cita saya untuk keliling Indonesia dan keliling dunia, setidaknya saya sudah mengunjungi beberapa tempat di Indonesia dan menikmati suasana beberapa negara.

Dalam perjalanan itu banyak hal yang membuat saya belajar, menjadi lebih dewasa dan lebih arif menghadapi kehidupan ini. Berikut ini 10 daftar yang traveling ajarkan pada saya .

10 hal yang traveling ajarkan pada saya.


(1) Traveling bukan hanya untuk orang kaya.
  • Mungkin ada yang berpikir, bagaimana mungkin bisa traveling jika tak punya uang? Bukankah harus beli tiket, bayar hotel, belum lagi makan dan biaya hidup? Saya bukan orang kaya, bahkan boleh dibilang kehidupan saya sederhana. Kami tak berlebih tapi tak pernah juga kekurangan. 
  • Tapi bukankah cita-cita harus diusahakan? Demi bisa traveling memang ada beberapa hal yang harus dikorbankan. Seperti mengorbankan shoping yang tidak perlu dan menyimpan uangnya untuk traveling.

Tanah Lot , Bali


(2) Banyak dilihat banyak belajar.
  • Mengunjungi banyak tempat mengajarkan saya untuk memahami kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan yang berbeda dengan tempat asal saya. Saya bisa lebih memahami perbedaan dan keanekaragaman.
  • Justru lewat perbedaan itulah saya merasa begitu kaya negeri ini, begitu banyak tempat indah yang perlu dieksplor, beri kesempatan diri untuk menjelajahi dunia sekedar untuk mengagumi keindahan alam ciptaan Tuhan. Jangan terkungkung di negara sendiri sehingga tak tahu, banyak tempat di luar sana yang berbeda. Banyak orang di luar sana yang berpikir beda dengan kita. Banyak hal yang bisa kita pelajari di luar sana.

Malino Highlands. Sulsel 


(3) Traveling tak perlu harus menghamburkan uang.
  • Siapa bilang jalan-jalan/traveling artinya pemborosan, penghamburan uang yang bisa dipakai untuk hal yang lebih penting? Menabung untuk mengantisipasi keadaan darurat itu perlu, tapi menabung untuk merealisasikan impian juga penting.
  • Traveling bisa dilakukan dengan hemat kok. Datangi objek wisata yang tak perlu bayar. Jelajahi pantai yang gratis, pegunungan yang sejuk, persawahan ataupun sungai yang jernih airnya, gedung-gedung bersejarah bahkan museum. Tak perlu harus memaksakan diri untuk masuk ke wahana bermain atau yang membutuhkan tiket untuk masuk.


Marumasa Beach, Bulukumba


(4) Hotel tak perlu mewah yang penting aman dan nyaman.

  • Saat traveling, hotel lebih banyak digunakan sebagai tempat transit saja, hanya untuk tidur dan mandi, selebihnya kita banyakan di luar (namanya juga traveling, masa' banyakan di hotel?). Karena itu tak perlu memaksakan diri menginap di hotel bintang lima atau yang sekelasnya. Yang penting hotelnya nyaman, bersih dan aman.
  • Penting juga mencari hotel yang dekat dari tempat tujuan, untuk menghemat biaya transportasi. Saat kami ke Kualalumpur sengaja mencari hotel yang dekat dengan stasiun bis dan kereta, sehingga memudahkan akses kemana-mana. Saat ke Bangkok kami menginap di asrama mahasiswa Univ. Chulalongkorn. Tak mesti hotel.
  • Begitupun saat ke Sumba, hendak melihat acara adat Pasola, kami menginap di rumah penduduk (rumah adat yang tak memiliki kamar dan listrik, hanya beralaskan tikar di atas lantai bambu) pun tak ada masalah. Menyatu dengan warga sekitar bisa lebih mendekatkan diri dengan kehidupan mereka. Karena kenyamanan itu bukan berasal dari lingkungan tapi dari dalam diri sendiri.


Desa adat di Sumba, NTT


(5) Selalu ada promo.

  • Untuk menghemat biaya, ada baiknya menyusun rencana perjalanan jauh hari sebelumnya, agar waktu bisa dipergunakan sebaik mungkin. Selalu ada promo tiket murah dari maskapai tertentu seperti Air Asia bahkan Garuda. Selalu ada cara mencari hotel yang lagi promo baik lewat Agoda maupun Expedia. Bahkan kartu kredit pun bisa dipilih yang memberikan cash back atau hadiah tiket gratis. Sediakan waktu untuk searching promo tersebut.
  • Saat perjalanan ibadah umroh kemarin pun kami memilih paket umroh promo. Harganya lebih terjangkau meski harus menunggu beberapa waktu.

Makkah, Arab Saudi

(6) Keluar dari zona nyaman.

  • Traveling mengajarkan saya untuk tak takut keluar dari zona nyaman. Biasanya tinggal di rumah, menuju tempat kerja dan hidup di lingkungan yang dikenal baik. Tapi mengunjungi tempat yang baru kadang ada rasa was-was, belum lagi jika berhadapan dengan kendala bahasa dan adat istiadat setempat yang tak dipahami. 
  • Karena itu harus mencari informasi sebelum mendatangi suatu tempat. Meskipun saat berada di lapangan, banyak kejutan-kejutan yang kita dapatkan. Misalnya saat mengunjungi sebuah pulau dengan menumpang sampan bermotor yang tak dilengkapi dengan fasilitas keselamatan seperti pelampung, di tengah perjalanan ternyata sampannya bocor. Sempat membuat was-was juga apalagi saya tak bisa berenang. Tapi akhirnya bisa selamat tiba di tempat tujuan meski harus capek menimba air yang masuk dalam sampan.
  • Itulah cara keluar dari zona nyaman. Hal ini membuat hidup tak monoton, lebih berwarna dan lebih indah.

Bandara Sumba, NTT

(7) Lebih arif memaknai hidup.

  • Traveling adalah kegiatan menyenangkan dan bisa direkam dalam sebuah jurnal. Lewat jurnal itulah kita bisa membaca apa-apa yang dilihat, masalah apa yang ditemui, bagaimana mendapatkan informasi, membuat kita lebih arif memandang hidup ini. 
  • Banyak pengalaman itulah kekayaan yang sesungguhnya, bukan banyak harta. Karena harta bisa habis dan pergi meninggalkan kita tapi pengalaman akan selalu ada dalam hati. 
  • Berdasarkan pengalaman itulah kita bisa mengambil keputusan secara arif dan lebih fair.

Pasar terapung, Banjarmasin


(8) Lebih simpel.

  • Traveling mengajarkan saya untuk lebih simpel, terutama saat packing pakaian yang akan dibawa. Tak perlu membawa terlalu banyak pakaian, tapi dikondisikan dengan tempat yang akan dikunjungi. Jika kebetulan tempat itu berhawa panas, jaket bisa disingkirkan. Demikian pula sebaliknya, jika daerah yang akan dikunjungi dingin, bawa jaket adalah keharusan.
  • Simpel artinya tak perlu ribet, membawa apa yang perlu dan apa yang menjadi prioritas. Tinggalkan yang tak perlu karena itu bisa jadi beban. Sehingga menjalani hidup pun bisa simpel juga. Tak dibawa ribet dan hanya fokus pada apa yang menjadi prioritas saja, tak semua hal perlu dipusingi, dikomentari atau dipikirkan. 


Winter in Kyoto, Jepang

(9) Investasilah pada pengalaman.

  • Tak usah mengumpulkan harta tapi kumpulkanlah pengalaman (collect moments not things). Uang yang ada gunakan untuk membeli hal-hal yang bermanfaat, mungkin kamera yang bagus, backpack yang kuat, tas koper yang tahan lama.
  • Kamera yang bagus akan memberikan gambar yang bagus, inilah yang akan menjadi bahan cerita kita pada anak cucu ataupun orang lain. Bukan untuk berbangga diri tapi untuk memotivasi mereka traveling juga. Saya pribadi jarang membeli oleh-oleh dalam jumlah besar, selain membutuhkan budget yang banyak, bawanya juga rempong. Foto adalah oleh-oleh terbaik yang bisa saya bawa pulang, enteng tapi penuh makna..


Sakura, Jepang

(10) Irit makan, banyak jalan.

  • Makanan adalah termasuk pengeluaran yang sangat besar. Saat traveling biasanya kami hanya makan pagi secukupnya, tak makan siang karena siang lebih banyak jalan dan makan malam di tempat yang layak, enak dan nyaman. 
  • Yang paling penting bukan berapa kali makannya tapi kualitas makanan yang dimakan yang perlu diperhatikan. Tujuan makan adalah untuk menambah tenaga serta memanjakan lidah. Sehingga tak perlu mahal yang penting enak dan cukup untuk memberi tenaga baru.


Lahongka Panorama, Bira
Itulah 10 hal yang traveling ajarkan pada saya..

Semoga bermanfaat..

Related Posts:

0 Response to "10 Hal Yang Traveling Ajarkan Pada Saya"

Catat Ulasan