Salah satu jenis penggolongan biaya adalah sejauh mana manajemen dapat melakukan kontrol atas terjadinya biaya tersebut. Bila manajemen dapat mengendalikan suatu jenis biaya maka biaya ini disebut sebagai biaya yang dapat dikontrol (controllable cost). Sebaliknya, bila manajemen sama sekali tidak bisa mengontrol biaya ini maka disebut sebagaiuncontrollable cost.
Sebagai contoh, manajemen ingin menyewa komputer untuk periode 3 tahun. Biaya sewa ini menjadi biaya yang dapat dikontrol ketika kontrak sewa belum ditandatangani karena manajemen mempunyai wewenang untuk menentukan berapa harga sewa yang dapat ditanggung oleh perusahaan. Dengan demikian, pada saat ini biaya sewa dikatakan dapat dikontrol.
Setelah sewa ditandatangani maka biaya sewa komputer menjadi biaya yang tidak dapat dikontrol lagi karena jumlahnya tetap terjadi sebagai akibat dari implementasi perjanjian terebut.
Banyak masalah timbul ketika manajemen berusaha melakukan efisiensi. Bila perusahaan memiliki terlalu banyak komponen biaya yang tidak dapat dikontrol maka efisiensi sulit untuk dilakukan. Investasi atas aktiva tetap yang terlalu besar akan membawa akibat pada pembebanan biaya depresiasi tahunan yang merupakan biaya yang tidak dapat dikontrol karena jumlahnya sudah ditetapkan dimuka berdasarkan besarnya nilai investasi.
Bagi manajemen baru yang diwarisi oleh investasi yang di mark-up atau sperangkat perjanjian kontrak bisnis yang tidak menguntungkan perusahaan akan sangat sulit melakukan pembenahan karena sifat biaya yang ditimbulkannya, yaitu biaya yang tidak dapat dikontrol. Oleh karena itu, manajemen akan berupaya sedapat mungkin (meskipun untuk beberapa hal tidak mungkin) agar biaya yang muncul adalah biaya yang dapat dikontrol.
0 Response to "Pengertian dari Controllable Cost dan Noncontrollable Cost"
Catat Ulasan