Waspada Ladies, Kekerasan Emosi Sama Berbahayanya Dengan Kekerasan Fisik!

Pernah mendengar apa yang disebut kekerasan emosi? Kalau kekerasan fisik adalah kekerasan yang dilakukan oleh orang lain pada badan / tubuh kita entah dengan memukul, mencambuk, membanting, menonjok atau menggunakan senjata tajam yang menimbulkan luka fisik yang kasat mata, seperti lebam, luka yang berdarah, benjol goresan di badan dan sebagainya, Kalau kekerasan emosi yang diserang adalah emosi dan diri kita sebagai manusia, lukanya pun tidak kasat mata karena lebih berpengaruh pada kejiwaan.


Ladies, semakin lama kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) semakin meningkat. Banyak wanita dan anak-anak yang menjadi korban, karena mereka dianggap lemah, gampang diperdaya serta tidak dapat melawan. Sama seperti kasus pembunuhan dan perkosaan seorang gadis cilik berumur 8 tahun bernama Angeline oleh pembantunya sendiri di Bali baru-baru ini. Kadang kekerasan dilakukan oleh orang-orang terdekat, yang tak pernah disangka tega melakukan kekerasan terhadap anak atau wanita yang harusnya dilindunginya.

Well ladies, ingatlah selalu 15 hal ini :
  1. Saat dia mengkritik dan merendahkanmu sama saja dengan ia meninju mukamu. Kritikan harusnya sifatnya membangun dan memberikan perbaikan, bukan merendahkan atau menghina.
  2. Setiap kali dia mempermalukanmu di depan keluargamu atau anak-anakmu sama saja dia menendang perutmu. Mempermalukanmu dengan sengaja di depan orang lain artinya dia tidak menganggapmu penting.
  3. Setiap kali ia tidak menghargai pendapatmu sama saja kalau dia mencekik lehermu. Kalo hanya pendapatnya sendiri yang mau didengar itu sama saja kalo dia egois dan tidak pantas untuk dihormati.
  4. Setiap kali dia membuatmu merasa bersalah karena persoalan uang sama saja dia mendorongmu jatuh dari tangga. Uang harusnya dibicarakan dengan baik dengan komunikasi yang setara satu sama lain, bukan berdasarkan tuduhan dan tekanan pada pihak lain.
  5. Setiap kali dia memaksa kamu setuju dengan keinginannya sama saja dia mencekalmu dengan kedua tangannya sampai kamu terjatuh. Persetujuan harusnya didapatkan secara sukarela bukan lewat intimidasi atau kekerasan.
  6. Setiap ancaman yang ditujukan buatmu sama saja ia meninju matamu sampai hitam. Ancaman menunjukkan kalau dia bersikap superior dan mencoba menguasaimu. 
  7. Setiap tekanan dan paksaan untuk melayani kebutuhan seksualnya sama saja dengan dia mematahkan tulang-tulangmu. Hubungab kasih adalah hubungan yang didasari perasaan sayang satu sama lain. Tekanan dan paksaan untuk melayani kebutuhan seksualnya itu bukan cinta tapi perkosaan.
  8. Setiap kali dia menilai buruk dirimu sama saja dengan dia merontokkan gigi-gigimu. Tidak ada yang berhak untuk membuatnu merasa buruk terhadap dirimu sendiri.
  9. Setiap kali ia meninju dinding karena marah sama saja dia mau kamu tahu siapa sebenarnya boss di sini. Jika dia berbicara dan menunjukkan indikasi kalau kamu tidak cukup berharga, tinggalkan dia karena hubungan ini berbahaya dan menyakitkan.
  10. Setiap kali ia mengucilkan kamu dari keluarga dan temanmu sana saja kalau dia memukulmu sampai tak berdaya. Setiap orang berhak untuk bergaul dan tetap komunikasi dengan keluarga dan temannya, meskipun ia telah menikah. Dengan sengaja mengurungmu dalam penjara yang katanya atas nama cinta itu tindakan tercela dan manipulatif.
  11. Saat ia membohongimu sama saja dia membanting kepalamu ke dinding. Kepercayaan adalah lem yang merekatkan hubungan. Jika salah satu pihak merasa tidak bersalah karena berbohong itu tandanya hubungan ini perlu dikaji lebih jauh.
  12. Saat dia mengintimidasimu sama saja dia membantingmu ke lantai. Hanya polisi dan penegak hukum yang boleh mengintimidasi penjahat untuk mengungkap kebenaran sebuah kasus. Jangan biarkan dia mengintimidasimu seperti seorang penjahat, kamu berhak untuk didengar dan memperoleh maaf jika kamu salah. Semua orang melakukan kesalahan.
  13. Saat dia menginterogasi dan menuduhmu yang tidak-tidak sama saja kalau ia memukulmu dengan tongkat baseball. Tuduhan yang tidak berdasar itu menyakitkan. Jangan biarkan ia membuatmu terlihat buruk dan merasa dirimu buruk.
  14. Saat dia dengan sengaja mengungkit-ngungkit kesalahanmu di masa lalu sama saja kalau dia mematahkan rahangmu. Setiap orang punya masa lalu dan pernah melakukan kesalahan. Tapi masa lalu telah berlalu dan kesalahan itu telah kita perbaiki. Mengungkitnya sama dengan sengaja membuka luka lama yang sudah sembuh.
  15. Saat dia bilang kalo tidak ada orang lain yang mencintaimu seperti dia sama saja dengan dia melemparmu ke dalam salju yang dingin. Jangan terperangkap dengan kata-kata yang memperdayakanmu. Kamu sama berhaknya dengan siapapun untuk dicintai. Kamu berhak untuk mendapatkan pria yang lebih baik, yang mencintaimu dan menghargaimu sebagaimana seharusnya.
Ladies, sadarlah dan bagkit segera, kamu adalah target bukan korban. Tidak pernah ada kata terlambat untuk melakukan perlawanan. Tinggalkan segera pria yang hanya memberikan air mata dan kesedihan. Kamu berhak mendapatkan hidup yang lebih baik. Jika suatu hubungan tidak berhasil bukan berarti kiamat bukan? Selalu ada harapan. Jangan bertahan atas nama cinta. Cinta itu saling mengasihi dan bukan menyakiti. Mulai hari ini katakan tidak pada kekerasan emosional. Cintai dan lindungi dirimu, ladies.. karena kamu berharga..

Related Posts:

0 Response to "Waspada Ladies, Kekerasan Emosi Sama Berbahayanya Dengan Kekerasan Fisik!"

Catat Ulasan