Apa Ada Hal-Hal Kelam Tentang Jepang ?

Banyak orang termasuk saya sendiri begitu mengagumi bagaimana orang Jepang menjalankan hidup yang serba teratur dengan sistem yang berjalan baik, tepat waktu serta kedisiplinan di atas rata-rata bangsa lain di belahan bumi ini. Tidak heran jika Jepang menjadi salah satu negara terkemuka di dunia ini. Dengan penduduk nomor 10 dunia, Jepang sudah menunjukkan taringnya melalui produk-produk teknologi dan otomotif yang canggih dan terkemuka.


Jepang memiliki angka kriminalitas yang paling rendah di dunia (Edit : data terbaru yang saya ambil dari sini, Jepang termasuk negara yang aman dengan indeks kejahatan hanya 19,98 %- bandingkan dengan Venezuela 84,92 %, kemudian dari situs ini Jepang menduduki posisi ke 4 negara teraman di dunia dengan peringkat satu adalah Swiss) . Negara ini aman didatangi bagi setiap turis yang menikmati keanggunan tradisi dan budaya Jepang. Apakah semua yang ada di Jepang patut dicontoh, tidakkah negara ini punya hal kelam yang jarang dijumpai di negara lain?

Ini dia beberapa hal kelam tentang Jepang


# 1. Banyak KDRT tapi tidak dilaporkan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah hal yang lumrah di negara ini tapi tidak bisa dipastikan jumlahnya berapa. Negara yang menganut sistem paternalistik di mana dominasi laki-laki begitu besar sehingga begitu berkuasa terhadap isterinya, termasuk salah satu faktor yang mendorong banyaknya KDRT. Suami dalam bahasa Jepang itu disebut otosan dan juga shujin yang artinya adalah master / tuan, sementara isteri disebut okusan yang artinya adalah orang di belakang, karena isteri memang lebih banyak berada di dapur. Dari segi bahasa saja sudah tampak betapa berkuasanya laki-laki Jepang sehingga harus dipanggil tuan oleh isterinya yang "hanya orang belakang".

Kecenderungan sekarang ini banyak wanita Jepang yang memilih tidak menikah, menikah dengan orang asing atau tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan. Wanita yang mengalami KDRT biasanya enggan melaporkan pasangannya karena budaya Jepang yang sangat menjaga sopan santun dan karakter orang Jepang yang tidak ingin "mengguncang kapal" dengan laporannya.

Satu lagi yang membuat mereka malas melapor adalah para polisi yang menerima pengaduan biasanya tidak menanggapi serius karena itu adalah persoalan pribadi.


# 2. Banyak bunuh diri

Angka bunuh diri setiap tahun semakin meningkat di Jepang. Sekitar 70 orang yang berhasil bunuh diri dan ratusan lainnya berusaha melakukan bunuh diri setiap hari di Jepang. Alasan utamanya biasanya karena stres di pekerjaan ataupun sekolah. Di samping itu karena sering dibully juga bisa menjadi salah satu alasan. Standar yang tinggi yang dibebankan kepada siswa untuk berprestasi cemerlang di sekolah membuat para siswa di negara ini stres dan tertekan. Begitu juga dengan para pekerja kantoran yang dituntut untuk maksimal memberikan sumbangsih untuk perusahaan.

Pilihan bunuh diri yang paling lazim adalah melompat di depan kereta api yang sedang berjalan. Hal ini bisa menyebabkan delay atau penundaan jadwal yang panjang, karena satu kereta yang berhenti karena ada peristiwa bunuh diri mempengaruhi jadwal kereta di stasiun lain yang terkait dengannya. Sekarang ini kecenderungan untuk bunuh diri dengan melompat di depan kereta yang sedang berjalan sudah mulai berkurang. Karena perusahaan kereta mengenakan denda bagi keluarga korban bunuh diri dengan jumlah yang besar, minimal berkisar 50 juta yen atau sekitar 50 juta rupiah, belum lagi ditambah ongkos pembersihan dan biaya penyelidikan. Bagi yang tidak ingin menyakiti keluarganya mereka cenderung memilih metode gantung diri, terjun ke jurang, minum obat-obatan atau menenggelamkan diri.


# 3. Budaya bully begitu berkembang

Sudah saya sebutkan di atas bahwa bully bisa menjadi salah satu penyebab utama bunuh diri di Jepang. Budaya senpai/kohai (senior dan junior) turut menyuburkan praktek bully. Para senior memperlakukan juniorny dengan tidak sepantasnya.


# 4. Mudahnya mendapatkan konten porno

Bagi remaja Jepang mudah saja bagi mereka untuk mengakses hal-hal yang berbau dewasa. Karena pornografi di Jepang bukan sesuatu yang ilegal. Mereka bisa dengan mudah mendapatkan majalah dewasa yang menampilkan wanita telanjang di convenience store (semacam alfamart atau indomart kalau di sini). Belum lagi adegan vulgar yang tergambar dengan jelas di komik (manga) menjadi santapan hari-hari mereka.


# 5. Sebagian orang Jepang itu rasis

Mereka menganggap orang asing yang berasal dari negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Perancis jauh lebih baik dibanding orang asing dari negara lain, termasuk dari negara kita. Kecenderungan wanita Jepang sekarang ini untuk menikahi bule terutama dari Amerika begitu besar. Bagi mereka pria Jepang sudah tidak menarik, dianggap terlalu kaku dan tidka romantis.

Itulah 5 hal yang menurut saya menjadi hal-hal kelam di negara Jepang yang masih menjaga tradisi dan sopan santunnya.

Related Posts:

0 Response to "Apa Ada Hal-Hal Kelam Tentang Jepang ?"

Catat Ulasan